Sabtu, 25 Juli 2009

Semangat......

Dalam memberi nasehat ada 2 hal wajarnya diperhatikan. Pertama, sewajarnya apa yang akan kita nasehati sudahlah kita jalani. Kedua, bila kita belum mengalaminya, dan kita tahu caranya, tetap sampaikanlah. Karena setelah kita menasehati, BELIAU akan mengkaruniai kita pengalaman tersebut..............
======================================================================
Penderitaan, kemiskinan, Kelaparan, Kesedihan, Kegagalan dan kegundahan hidup yang kita alami adalah anugerah Maha Pencipta kepada kita, untuk bisa memahami dan mengerti akan kehidupan saudara kita lainnya
======================================================================
Seorang yang berani, bersedia melakukan sesuatu yang penting bagi kecemerlangan hidupnya, …
Meskipun dia belum berpengalaman
Meskipun dia tidak memiliki uang untuk itu
Meskipun banyak orang meragukan kesempatan keberhasilannya
Meskipun telah banyak orang gagal dalam upaya yang sama
Meskipun sama sekali tidak ada jaminan
Meskipun sebetulnya dia sangat ketakutan, dan
Meskipun lebih mungkin baginya untuk gagal.
======================================================================
Hanya seseorang yang takut yang bisa bertindak berani.
Tanpa rasa takut itu – tidak ada apapun yang bisa disebut BERANI.

Bengkel Hati

Selasa, 2008 Juni 24

09. Intisari Tausyiah Bengkel Hati

Setelah beberapa kali mencermati tausyiah “Bengkel Hati” dari Ustad mas Dhanu, saya coba tuliskan intisari dari materi tausyiah yang kebanyakan membahas pertanyaan-pertanyaan pemirsa serta memberikan solusinya.

Beberapa tayangan terakhir, diawali dengan kesaksian kesembuhan dari jemaah yang telah berhasil sembuh dari berbagai penyakit, setelah mengikuti pengajian Ustad Mas Dhanu, dengan mengikuti saran-saran beliau.

Prinsip dasar terjadinya kesembuhan disini adalah dengan menekankan pemahaman bahwa : semua penyakit berasal dari perbuatan tangan kita sendiri, yaitu dari tingkah laku kita sehari-hari yang kurang baik atau dengan kata lain akhlak kita yang tidak sejalan dengan tuntunan Al Qur’an. Sehingga menyebabkan Allah SWT menurunkan suatu musibah berupa penyakit salah satunya agar semata-mata kita kembali ke jalan yang benar.

Hal ini sesuai dengan salah satu ayat dalam Al Qur’an ; Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar dari kesalahan-kesalahanmu. Dan kamu tidak dapat melepaskan diri (dari azab Allah) di muka bumi, dan kamu tidak memperoleh seorang pelindung dan tidak pula penolong selain Allah. QS: As-Syuura 42 :30-31

Jadi ada dalilnya ya ..., bukan sekedar mengada-ada, melainkan semuanya bersumber pada Al Qur’an.

Dalam setiap tausyiah, kita selalu diajak introspeksi diri, menyadari kekeliruan yang telah kita perbuat sejak akhil-baliq hingga sekarang, kemudian dibimbing untuk memohon ampunan kepada Allah SWT. Ada kata-kata yang selalu sy ingat dan menumbuhkan semangat berjuang (untuk meraih kesembuhan) – pesan bahwa : “Karunia Allah itu langsung datangnya, begitu kita mohon ampun dan segera memperbaiki perilaku kita - langsung akan terlihat perbaikan pada kesehatan kita, Karena Allah maha pengasih dan penyayang kepada hambanya”. Bahkan untuk beberapa penyakit (yang belum timbul kerusakan organ) kesembuhan itu terjadi dalam hitungan menit – subhanalloh ...